07 Desember 2002 — 8 menit baca

Restoran koperasi INDONESIA berumur 20 tahun

Dalam bulan Desember ini, restoran koperasi INDONESIA di Paris memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-20. Dalam rangka peristiwa ini banyak yang bisa diceritakan. Sebab, usaha kolektif yang sudah berjalan selama 20 tahun ini mempunyai sejarah, karakteristik serta pengalaman yang menarik untuk diketahui oleh banyak orang.

Restoran koperasi ini dibuka pada tanggal 14 Desember 1982 oleh suatu badan yang bernama SCOP Fraternité (atau SCOP Persaudaraan). SCOP adalah singkatan (dalam bahasa Prancisnya) dari « société coopérative ouvrière de production », yang berarti suatu badan koperasi produksi yang didirikan oleh kaum buruh. SCOP Fraternité ini dibentuk oleh 4 orang Indonesia dan 4 orang Prancis., dengan tujuan untuk menciptakan kerja bagi mereka yang memerlukan.

Mengapa dibentuk suatu badan usaha yang berbentuk koperasi ? Apa itu SCOP ? Mengapa namanya Fraternité (Persaudaraan)? Mengapa ada orang-orang Prancis yang ikut mendirikan ? Apakah tujuan untuk mendirikan usaha itu sudah dapat dicapai ? Mengapa mendirikan restoran, dan bukannya usaha yang lain? Bagaimana mendirikannya? Apa saja kesulitan-kesulitan yang sudah dialami dan apa pula keberhasilan yang sudah diraih selama ini? Apa saja yang menarik dari pengalaman selama membuka restoran koperasi di Paris ini?

Buku Tamu Yang 17 Jilid

Sejarah dan pengalaman restoran koperasi INDONESIA di Paris memang menarik. Bahkan, banyak orang Prancis sendiri - dalam kesempatan yang berbeda-beda dan berkali-kali pula – pernah menyatakan bahwa restoran ini memang ‘unik”. Ini tidak saja tercermin dalam 17 jilid buku tamu (“livre d’or” , bahasa Prancisnya) yang bisa dibalik-balik oleh semua pengunjung restoran. Segala macam pendapat (termasuk pujian terhadap pelayanan, atau makanan) bisa disimak dalam buku-buku tamu yang menghiasi ruangan atas dan ruangan bawah restoran. Di antara tulisan atau pernyataan yang bisa dibaca di dalamnya terdapat yang dibuat oleh Madame Danielle MITTERRAND (istri mantan Presiden Prancis François MITTERRAND), Nyonya Hortensia ALLENDE (istri alm. Presiden Allende dari Chili), serta berbagai tokoh terkemula Prancis lainnya.

Buku tamu yang 17 jilid ini merupakan satu karakteristik yang khas bagi restoran kita di Paris. Sebab, tidak ada di antara ribuan restoran di Paris (dan sekitarnya) yang mempunyai “barometer” seperti yang dipunyai restoran INDONESIA ini. Isinya, yang ditulis oleh para tamu dalam bahasa Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, Swedia, Rusia, Ceko, Rumania, Cina, Jepang, Tagalog, Indonesia, Arab, Hebrew (Jahudi), Spanyol, Portugis, Italia (dan lain-lain yang tidak tersebutkan lagi), menunjukkan bahwa restoran kita telah dikunjungi oleh orang dari banyak negeri di dunia ini. Dan yang penting, dan lagi menggembirakan, ialah apa-apa saja “isi” tulisan-tulisan para tamu itu.

Sukses usaha kolektif yang berbentuk restoran koperasi ini bukan hanya bisa dilihat dari isi dan jumlah buku tamu sebanyak 17 jilid itu, melainkan juga dari umurnya yang sudah 20 tahun. Bahwa restoran ini sudah bisa berhasil hidup selama 20 tahun adalah suatu prestasi yang tidak kecil. Restoran ini sudah berhasil menjadi alat hidup atau alat kerja kolektif bagi sejumlah orang, yang karena situasi politik Indonesia di bawah rezim Orde Baru, terpaksa hidup di Prancis sebagai “political refugee” (pelarian politik). Sudah beberapa puluh orang di antara mereka itu yang pernah bekerja di restoran ini, dalam jangka waktu yang berbeda-beda.

Karakteristik lainnya dari restoran INDONESIA ini adalah bahwa dijalankan dalam bentuk koperasi. Sebab, walaupun di Paris dan sekitarnya ada ribuan restoran, melainkan hanya ada tiga restoran yang berbentuk koperasi. Dua restoran koperasi lainnya ( juga dengan status juridis SCOP) adalah yang didirikan oleh orang-orang Perancis. Rupanya, bentuk koperasi ini pulalah yang menarik perhatian banyak orang terhadap restoran INDONESIA.

Sesuai dengan prinsip-prinsip gerakan koperasi di Prancis, terutama yang berbentuk SCOP, maka restoran koperasi INDONESIA adalah suatu usaha kolektif di mana tidak ada dominasi modal (kapital) oleh seseorang atau sekelompok orang. Prinsip dasarnya adalah “un homme une voix”, yang artinya : satu orang satu suara. Mereka yang bekerja di koperasi ini memandang restoran ini sebagai milik bersama, sebagai alat bersama untuk sama-sama bekerja. Restoran koperasi ini bukanlah suatu perusahaan di mana seseorang atau sekelompok orang boleh memeras orang lain, demi kepentinganya sendiri atau demi kepentingan kelompok.

Selama kehidupannya sepanjang 20 tahun, restoran koperasi INDONESIA sudah berhasil memanifestasikan diri sebagai suatu usaha yang berorientasi kepada prinsip-prinsip ekonomi sosial (l’économie sociale), atau ekonomi solider (l’économie solidaire) atau ekonomi alternatif (l’économie alternative). Prinsip-prinsip ini bisa tetap dipegang sampai sekarang, walaupun tidak mudah menjalankannya, dan kadang-kadang juga menghadapi kesulitan-kesulitan. Memang, dalam perjalanannya selama 20 tahun ini juga tidak sedikit pengalaman yang merupakan pelajaran negatif, yang sedikit demi sedikit telah dan sedang diperbaiki terus.

“Monumen” Suatu Keberhasilan Usaha Kolektif

Berkat dapat terus dipertahankannya prinsip-prinsip tersebut di ataslah maka walaupun banyak orang sudah silih berganti bekerja di restoran ini, tetapi usaha kolektif ini masih bisa diteruskan, bahkan dikonsolidasi. Selama ini perlengkapan restoran (terutama dapur) sudah diperbarui dan dilengkapi dengan yang lebih modern. Bahkan, baru-baru ini (beberapa bulan yang lalu) telah diadakan renovasi ruangan secara besar-besaran, dengan pengeluaran yang cukup besar pula. Itu semua dimungkinkan berkat pengelolaan (management) yang lebih ketat dan lebih efisien, yang ditrapkan oleh kolektif pimpinan restoran sekarang ini.

Sekarang ini, bolehlah dikatakan bahwa restoran koperasi ini dalam keadaan stabil. Namanya sudah dikenal di Paris, dan langganannya pun cukup banyak. Walaupun pendapatan atau pemasukan uang kadang-kadang masih turun-naik berhubung dengan situasi ekonomi Prancis yang juga turun naik, maka bisalah tetap diharapkan bahwa restoran koperasi INDONESIA di Paris ini masih terus menjadi salah satu “monumen” dari keberhasilan suatu hasil usaha kolektif orang-orang Indonesia di luarnegeri. Keberhasilan ini adalah terutama sekali berkat usaha keras banyak orang yang pernah bekerja di dalamnya selama 20 tahun ini, dan juga berkat bantuan dan simpati dari berbagai fihak.

Arti Penting Sebutan “Fraternite”

Salah satu tanda dari bantuan dan simpati ini tercermin dalam pembentukan SCOP Fraternité oleh 4 orang Indonesia dan 4 orang Prancis dalam tahun 1982. SCOP Fraternité inilah badan yang resminya mendirikan restoran koperasi ini, sebagai salah satu usaha untuk menciptakan kerja bagi “political refugees” dari Indonesia. Dipilihnya nama Fraternité (“Persaudaraan”) ketika mendirikan SCOP itu saja sudah mempunyai arti tersendiri. Ini untuk menggarisbawahi bahwa dalam usaha ini semangat fraternité adalah salah satu prinsip yang membimbingnya. Semangat fraternité yang dimanifestasikan oleh teman-teman Prancis itu pulalah yang memungkinkan diperolehnya bantuan dana dari berbagai organisasi humaniter (dan pemerintah Prancis) guna mendirikan restoran koperasi ini, dan juga mengatasi berbagai kesulitan ketika restoran mau dibuka dan bahkan ketika restoran sudah berdiri.

Semangat fraternité (persaudaraan) ini bisa dipertahankan terus oleh para pendiri SCOP ini selama 20 tahun. Bahkan, ada seorang di antara 4 teman Prancis itu yang begitu besar simpatinya terhadap usaha kolektif ini, sehingga bersedia untuk menjadi manager (“gérant”, dalam bahasa Prancisnya), dan kemudian co-manager, selama 20 tahun secara sukarela, tanpa gaji atau imbalan uang sedikit pun. Adanya seorang teman Prancis (namanya Pascal LUTZ) yang dengan sukarela mau berusah-payah membantu usaha koperasi ini (selama 20 tahun pula!) merupakan cerita tersendiri yang patut diketahui oleh banyak orang. Sebab, kesediaannya untuk menjadi penanggung-jawab resmi suatu koperasi yang sudah membantu banyak orang Indonesia (dan banyak orang lainnya dari berbagai bangsa) adalah manifestasi kongkrit - dan indah - suatu sikap persaudaraan.

Sejarah perjalanan restoran koperasi INDONESIA di Paris bukanlah hanya cerita tentang suksesnya suatu usaha yang bersifat commercial. Sejarahnya mengandung juga aspek-aspek lainnya yang mempunyai arti yang penting. Antara lain, ialah bahwa usaha kolektif ini mendapat perhatian, pujian, dan juga respek dari berbagai kalangan masyarakat Prancis. Kehadiran restoran koperasi ini dianggap positif oleh banyak fihak, terutama oleh LSM atau Ornop Prancis. Dalam jangka lama, restoran koperasi ini dianggap sebagai tempat bertemu atau tempat berkumpul banyak aktifis dari macam-macam organisasi.

Langganan Setia Selama 20 Tahun

Oleh karena itu, tidak sedikit di antara para tamu yang sudah lama menjadi langganan setia. Ada sejumlah langganan yang berkunjung dengan teratur selama hampir 20 tahun. Seorang pegawai PTT Paris (namanya Jean Claude) selama 20 tahun mengunjungi restoran kita seminggu sekali atau bahkan dua kali. Ia menyatakan - berkali-kali - bahwa ia senang sekali dengan restoran kita ini bukan hanya karena makanan yang dihidangkan, tetapi juga karena pelayanan yang ramah, suasana yang menyenangkan, dan orientasi yang menjiwai restoran koperasi ini.

Adalah perlu dicatat bahwa walaupun para pendiri dan pekerja di restoran koperasi ini tadinya berstatus sebagai “political refugees” dan karenanya merupakan “persona non grata” bagi rezim Orde Barunya Suharto dkk, namun restoran ini telah memberikan sumbangan yang tidak kecil untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Prancis dan kepada para turis yang berdatangan dari banyak negeri. Bukan hanya lewat masakan yang dihidangkan, melainkan juga lewat berbagai kegiatan lainnya, umpamanya eksposisi foto tentang Indonesia, pertunjukan tarian (Bali, Sunda, Dayak dll). Berbagai pertemuan ramah-tamah dengan tokoh-tokoh Indonesia.juga pernah diselenggarakan dalam restoran ini, umpamanya dengan Pramoedya Ananta Toer, Gus Dur, Todung Mulya Lubis, Luhut Pangaribuan, Adnan Buyung Nasution, Arief Budiman, WS Rendra, Mantan Menteri Sutomo, Gunawan Mohammad, almarhum Ibu Sulami, Hasan Raid, Binny Buchori, Ita Nadya, Budiman Sujatmiko dan berbagai pimpinan LSM atau Ornop Indonesia lainnya (ma’af bagi banyak nama-nama lainnya yang tidak tersebutkan di sini).

Mengingat itu semualah maka restoran koperasi INDONESIA akan memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-20 dalam bulan Desember ini. Memperingati hari ulangtahunnya merupakan kesempatan untuk mengenang kembali segala jerih payah, usaha keras, dan dedikasi berbagai orang yang telah ikut membangun dan menjalankan usaha kolektif ini. Juga untuk menyatakan terimakasih kepada teman-teman Prancis dan berbagai organisasi , yang telah membantu dan menaruh simpati terhadap Scop Fraternité.